Selasa, 21 Maret 2023

Burung gereja Bau

 burung gereja bau

burung gereja sebenarnya sangat bau, terbukti saya menjebak banyak burung gereja, saya tangkar lama lama, bau bulu bulunya, berisik dan kotor



Rabu, 15 September 2021

Task Manager di komputer remote



Task manager

kadang ada proses aplikasi yang error di komputer remot, cuman kita bingung mencari task manager utuk meng end, aplikasi caranya


Ctrl-Shift-Esc untuk meluncurkan Task Manager.

ini infromasi dari saya semoga bermanfaat



salam

halimmubaroq

Kamis, 27 Desember 2018

umur berapa anak belajar sholat

Terkait dengan perintah Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam (SAW). Beliau bersabda,
”Apabila anak telah mencapai usia tujuh tahun, perintahkanlah dia untuk melaksanakan shalat. Dan pada saat usianya mencapai sepuluh tahun, pukullah dia apabila meninggalkannya.” (Riwayat Abu Dawud).

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, ”Ajarkanlah anakmu tata cara shalat ketika telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah dia pada saat berusia sepuluh tahun (apabila meninggalkannya).” (Riwayat Tirmidzi).
Hadits ini menunjukkan dengan sangat jelas kepada kita bahwa mendisiplinkan anak shalat dimulai pada usia tujuh tahun. Bukan usia sebelumnya. Kita perlu memberi pendidikan iman, akhlak dan ibadah sedini mungkin. Tetapi ada prinsip lain yang harus kita perhatikan:
berikanlah pendidikan tepat pada waktunya. Sesungguhnya, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah SAW dan sebaik-baik perkataan adalah firman Allah ’Azza wa Jalla, yakni kitabullah al-Qur’anul Kariim.

Al-’Alqami dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi dalam syarah Al-Jami’ush Shaghir berkata “Hen-daklah mengajarkan mereka hal-hal yg diperlukan mengenai shalat di antaranya tentang syarat-syarat dan rukun shalat.
Dan memerintahkan mereka utk mengerjakan shalat setelah belajar.” Dia katakan juga bahwa “Diperintah-kannya memukul itu hanyalah terhadap yg telah berumur sepuluh tahun krn saat itu ia telah mampu menahan derita pukulan pada umumnya. Dan yg dimaksud dgn memukul itu pukulan yg tidak mem-bahayakan dan hendaknya menghindari wajah dalam memukul.”
Jadi, kalau anak yang belum berusia tujuh tahun tidak mengerjakan shalat, kita harus memaklumi dan melapangkan hati. Tugas kita adalah menumbuhkan perasaan positif terhadap kebiasaan yang ingin kita tumbuhkan,
membangkitkan sense of competence (perasaan bahwa dirinya memiliki kompetensi) serta menjamin bahwa mereka memiliki harga diri yang tinggi. Kita memperlakukan mereka secara terhormat, tetapi bukan memanjakan.

Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT) berfirman, ”Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa [20]: 132).

TAHAPAN PSIKOLOGI SANG ANAK
Adi W Gunawan di dalam buku, ”Manage Your Mind For Success” menjelaskan tentang tahap pemrograman anak-anak kita. Fase pertama adalah usia 0-7, fase ini disebut fase tanam. Apapun yang dilihat, yang didengar, yang dikatakan orang pada anak kita sangat mudah untuk diterima anak.
Anak belum mempunyai filter untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Usia-usia ini lebih banyak menerima dan disimpan dalam memori jangka panjang. Sepenuhnya apa yang diterima masuk ke pikiran bawah sadar.
Tahun ini sangat penting dalam pembentukan anak. Orang tua sangat berperan, begitu juga jika di sekolah, guru TK memiliki peran yang cukup besar.
Fase kedua adalah usi 7-14 tahun yang disebut fase model. Pada usia ini anak-anak selalu ingin meniru tokoh yang dikagumi. Usia ini mulai memasuki pendidikan formal di SD sampai SMP atau pendidikan dasar.

Masa ini merupakan m asa-masa penting bagi anak untuk membentuk kepribadinnya. Anak akan menjadi hebat, sukses, dan mulia jika yang ditiru adalah hal-hal yang positif. Sebaliknya, anak bisa salah melangkah jika apa yang dilihat dan dijadikan model itu salah, contoh-contoh negatif. Peran orang tua dan guru di sekolah sangat berpengaruh.
Fase ketiga adalah usia 14-21 tahun, yang disebut fase sosial. Pada fase ketiga ini anak-anak cenderung melakukan interaksi sosial. Mereka lebih senang melakukan pertemanan. Fase ketiga banyak ditentukan oleh fase pertama dan kedua.
Jika fase tanam dan model yang didapatkan melalui pengalaman itu positif, maka dalam fase sosial akan mengalami interaksi yang positif. Sebaliknya, jika pengalaman pada fase pertama dan kedua negatif, maka dalam interaksi sosial pun akan negatif.
Setiap anak harus mengembangkan perasaan bahwa mereka dapat memiliki kekuatan dari dalam (inner strength) dan percaya bahwa mereka adalah orang yang memiliki kompetensi dan kemampuan. Secara alamiah, dorongan ini muncul pada diri anak semenjak bayi.
Mereka belajar menggunakan tangis, senyum, gerakan dan suara-suara untuk memanggil orangtuanya, meminta perhatian dan “memaksa” orangtua memenuhi keinginannya.
Usia dua tahun, dorongan untuk mengembangkan kemampuan “mengubah dunia” itu semakin menguat. Para ahli menyebut rentang usia dua hingga empat tahun sebagai the terrible twos atau masa-masa dua tahun yang “mengerikan”.
Ungkapan ini mungkin terasa berlebihan. Tetapi pada prinsipnya, para ahli menyampaikan pesan dengan ungkapan ini bahwa anak-anak usia dua hingga empat tahun sedang mengembangkan kemampuannya mengatur, memaksa, menolak perintah dan melakukan tawar-menawar terhadap aturan orang dewasa.
Lebih-lebih jika diperintah secara tiba-tiba, mereka cenderung menunjukkan perlawanannya. Mereka ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa mereka tidak bisa dipaksa.

Tahun Ketujuh
Pada tahun ketujuh ini merupakan tahun mencari identitas awal. Mereka sudah mulai bangga dengan namanya. Kesehariannya seperti mencoba mencari kesempurnaan. Sudah mulai mahir dalam memaparkan idenya.

Interaksi dengan teman sebayanya ditandai dengan ikatan kemitraan.
Ada solidaritas kelompok. Berani menetapkan misi tertentu bersama teman-temannya. Tingkat keusilannya mulai tinggi. Keusilan dianggap penyaluran kreativitasnya. Keleluasaan dan kebebasan ingin didapatkan dari lingkungannya untuk mulai menyalurkan ekspresi dirinya.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap:
Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru.
Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun.
Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas.
Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.
Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak.
Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.
Nah tahap konkret inilah dimulai pada usia 7 tahun, tahap konkret untuk mulai seruis dlm mengajarkan sholat, memisahkan tempat tidur, dan jg mulai lebih bnyk mngajarkan masalah akhlak dan akidah islam kpd sang anak.

Kecenderungan ini sangat alamiah. Setiap anak harus memiliki dorongan ini sebagai bekal untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai sense of competence (perasaan bahwa dirinya memiliki kompetensi). Orangtua maupun guru di sekolah berkewajiban menumbuhkan sense of competence ini pada diri anak, terutama usia 4-8 tahun.
Jika anak memiliki perasaan ini secara memadai pada rentang usia 4-6 tahun, mereka akan lebih siap untuk memasuki fase pendisiplinan diri pada usia 7 tahun. Pada saat yang sama, orangtua maupun guru di sekolah tetap berkewajiban membangun sense of competence hingga usia 8 tahun sehingga mereka memiliki citra diri, harga diri serta percaya diri yang baik. (SUARA HIDAYATULLAH JUNI 2008)
Dari segi emosi sosial, usia tujuh tahun bagi seorang anak adalah ibarat sebuah permulaan menuju karakter yang baik seperti ramah, simpatik, hangat dan mudah bekerja sama. Ia juga memiliki sikap empati atau tidak egois pada yang lain. Itu disebabkan karena ia memiliki kontrol diri dan stabilitas yang lebih kuat dibanding sebelumnya.
Dalam segi kepercayaan diri (self-esteem), anak usia 7 tahun cukup labil. Oleh karena itu, sering-seringlah memberi motivasi dan masukan positif. Termasuk membantunya menghentikan kecenderungan menyalahkan diri sendiri (self-critical) dengan penekanan bahwa yang terpenting adalah apa yang sudah dipelajari, bukan hasil akhir. Sekali-kali, anak hendaknya mendapat kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri.
Dengan kemampuannya untuk mencerna suatu instruksi secara rasional, maka orang tua dianjurkan untuk memulai aktifitas yang dapat menstimulasi nalar berfikirnya. Misalnya, mengajak berdiskusi tentang nilai benar dan salah, baik dan buruk. Juga perbedaan antara kebenaran menurut etika sosial dan secara agama. Misalnya, nilai benar dan salah dalam etika sosial adalah berdasarkan kesepakatan manusia. Sedang nilai benar dan salah secara Islam adalah berdasar wahyu Al Quran dan Sabda atau Hadits Nabi Saw.
Pendidikan orang tua yg mengenalkan pada anaknya cara-cara shalat lalu mempraktekkannya pada umur tujuh tahun itu semestinya berlanjut. Hingga anak-anak itu terbiasa menjalankan shalat.
Pada umur tujuh tahun anak-anak mulai masuk sekolah dia mendapatkan pelajaran dan kebiasaan dari guru-gurunya serta pengaruh dari teman-temannya. Didikan orang tua selama 7 tahun itu akan sinkron sejalan dgn pendidikan di sekolah bila sekolah mengajarkan shalat dan mempraktekannya berjama’ah.
Namun sayang sekali sangat sedikit sekolahan yg demikian. Sebab anak-anak kelas satu dan dua biasanya waktu belajarnya hanya sampai pukul 10 atau 11 siang. Tidak ada praktek shalat berjama’ah. Bahkan selama bersekolah di SD 6 tahun rata-rata mereka tidak digerakkan utk menyelenggarakan shalat berjama’ah.
Kebanyakan sekolah Dasar tidak ada mushollanya apalagi masjid. Bahkan tempat wudhu’ pun rata-rata tiada. Sehingga didikan shalat dari orang tua itu seakan hanya praktek informal di keluarga menurut perasaan anak-anak. Sedang didikan yg dirasa “wajib” diikuti secara disiplin hanyalah yg produk atau perintah dari sekolahan dari guru.
Hingga anak-anak merasa takut kalau tidak mengerjakan PR yg diwajibkan gurunya namun tidak ada rasa takut ketika meninggalkan shalat. Karena ketika tidak mengerjakan PR si anak langsung mendapatkan teguran hukuman bahkan pengurangan nilai dari gurunya. Sedang meninggalkan shalat tidak ditanya apa-apa oleh gurunya.
Rata-rata anak tumbuh dalam perasaan dan suasana seperti itu. Itupun kalau orang tuanya mendidik shalat pada anak-anaknya. Bisa kita bayangkan lebih-lebih lagi kalau orang tuanya tidak mendidik dan tak mencontohkan shalat kepada anak-anaknya. Padahal generasi yg orang-orang tua mereka rajin shalat pun lama-lama keturunannya meninggalkan shalat dan bahkan mengikuti syahwat. Na’udzubillah…..
Pembinaan Anak Usia 7 hingga 10 Tahun
Pada rentang usia ini, secara emosi maupun sosial anak mengalami perubahan yang sangat signifikan dibanding tahap usia sebelumnya. Usia 7 tahun mengindikasikan seorang anak yang mulai dapat membedakan baik dan buruk dan menilai sesuatu bermanfaat atau tidak untuk dirinya. Dalam istilah fiqh pada usia ini dikenal dengan tamyiz.
Dalam hukum syariat, seseorang yang dikatakan tamyiz memiliki kedudukan dan peran hukum tersendiri. Beberapa diantaranya, ia dapat dilepaskan dari masa hadhonah (pengasuhan), sehingga ia diperbolehkan memilih orang tua yang hendak ia tinggali bersama, jika kedua orang tuanya berpisah. Masa lepasnya seorang anak dari hadhonah menunjukkan bahwa anak sudah seharusnya bersikap mandiri, yaitu mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan ibu atau pengasuh lainnya. Meski demikian, perwalian anak ersebut masih berada di tangan ayah hingga usianya baligh.
Laki-laki tamyiz juga memiliki kedudukan tersendiri dalam hukum menutup aurat bagi wanita. Sebab, wanita hanya boleh memperlihatkan aurat kepada anak-anak yang belum mengerti aurat wanita, yaitu mereka yang belum tamyiz (QS A- Nuur : 31). Ini artinya, laki-laki tamyiz dianggap sudah mengerti aurat wanita.
Secara sosial, pada umumnya usia 7 tahun merupakan masa usia sekolah dasar (dengan kurikulum yang lebih padat dibandingkan masa sebelumnya dan waktu belajar di sekolah yang lebih lama). Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap penerimaan pendidikan di lingkungan keluarga. Faktor lingkungan luar rumah juga sudah mulai banyak berpengaruh.
Melihat kedudukan yang cukup berarti dalam hukum syariat tersebut dan kondisi sosial yang dihadapi, perlu kiranya setiap muslim memperhatikan perkembangan anak pada usia ini. Selanjutnya, harus dipersiapkan bentuk pendidikan yang sesuai dengan kondisinya tersebut.
Bentuk umum pendidikan
Pada fase usia tamyiz, proses pendidikan harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Melihat kemandirian yang sudah mulai ada, metodenya pun dapat divariasikan mengikuti perkembangan kemampuan anak. Secara umum bentuk pendidikan pasca tamyiz harus mengacu pada konsep umum pendidikan dalam Islam yaitu bertujuan untuk untuk membentuk manusia yang: (1) memiliki kepribadian Islam, (2) menguasai tsaqofah Islam, (3) menguasai ilmu pengetahuan (iptek) dan (4) memiliki ketrampilan yang memadai.

Dengan kerangka tersebut, maka sejak anak memasuki usia tamyiz (sekitar 7 tahun), anak harus diarahkan untuk :
1. Penguatan pembentukan dan pengembangan kepribadian Islam. Berikut bentuk pendidikan sebagaimana yang pernah diterapkan Rasulullah Saw.
a. melakukan pembinaan aqidah dengan teknik yang sesuai dengan karakter aqidah Islam yang merupakan aqidah aqliyyah (aqidah yang muncul melalui proses perenungan pemikiran yang mendalam). Outputnya berupa aqidah yang lurus, cinta Allah dan Rasulullah Saw., dekat dengan Al Qur’an.
b. mengajaknya untuk selalu bertekad menstandarkan aqliyyah dan nafsiyyahnya pada aqidah Islam yang dimilikinya. Outputnya berupa pelaksanaan syariat Islam dalam perkara sederhana/pribadi, pembiasaan berakhlak mulia, terbiasa beribadah (sholat 5 waktu, puasa Ramadhan dan berdoa dengan standar syariah bukan sekedar ikut-ikutan), takut kepada murka Allah SWT.
c. mengembangkan aqliyyah Islamnya dengan tsaqofah Islam dan mengembangkan nafsiyyah Islamnya dengan dorongan untuk menjadi lebih bertaqwa, lebih dekat hubungannya dengan Penciptanya, dari waktu ke waktu.
Meski masih berusia 7 tahun, selayaknya anak sudah dikenalkan dengan tsaqofah Islamiyyah. Hal ini bertujuan agar anak sudah mulai memahami kerangka mengapa harus terikat dengan hukum syariat. Karena itulah ia mulai diperkenalkan pada ilmu-ilmu tentang al qur’an, al hadits, bahasa Arab sederhana dan fiqh.
Sejarah kebudayaan Islam juga perlu disampaikan kepada anak agar mulai memahami bentuk kehidupan Islam yang sesungguhnya, terutama kehidupan di masa Nabi Saw dan khulafaur rasyidin. Orang tua selayaknya memperhatikan persoalan ini, terutama bila anak tidak disekolahkan di sekolah agama.
3. Mengusai iptek. Meski penguasaan iptek lebih dominan dilakukan di sekolah, selayaknya orang tua mengawal berjalannya proses tersebut. Hal itu bisa dilakukan dengan menemani anak dalam mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan sain dan teknologi. Tumbuhkan pula kecintaan terhadap ilmu dan semangat belajar yang tinggi.
4. Penguasaan ketrampilan (life skill). Meski di sekolah hal ini telah diajarkan, orang tua dapat berperanan lebih dalam membentuk kemampuan ketrampilan hidup bagi anak. Misalnya, untuk anak perempuan mulai sertakan dalam tugas-tugas kerumahtanggaan.
Sementara bagi anak laki-laki diajarkan ketrampilan lain yang lebih menguras fisik, termasuk olah raga dan melatih jiwa kepemimpinan (siap memimpin dan dipimpin).
Fase tamyiz hingga baligh pada anak dapat dibagi dalam 2 (dua) periode yaitu :
1. Periode usia 7 tahun hingga 10 tahun
2. Periode 10 tahun hingga baligh.
Pembagian ini didasarkan pada adanya perbedaan perlakuan pada kedua periode tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw ketika mengajarkan anak-anak sholat. Adapun ciri khusus. Berikut beberapa ciri bentuk pendidikan untuk anak pada periode usia 7 tahun hingga 10 tahun:
pengenalan kewajiban dalam bentuk pembiasaan terhadap kewajiban.
pemberian nasihat Islami disertai argumentasi syara’ secara sederhana
tidak memberikan sanksi fisik.
Adapun untuk periode 10 tahun hingga baligh, pendidikan anak bercirikan :
pengajaran hukum-hukum Islam (Fiqih)
pemberian beban dan tanggung jawab
pemberian sanksi fisik (bila perlu) jika melanggar
Materi Pembinaan (kurikulum) bagi orang tua
Berdasarkan kedua ciri jenis pendidikan pada periode tersebut, dapat disusun kurikulum (materi pembinaan) berikut ini.
Usia 7 tahun hingga 10 tahun:
1. Penguatan aqidah : memberikan kesadaran tentang siapa diri kita dan hakikat Sang Pencipta sehingga mampu memahami konsep dasar aqidah Islam.
a. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT
b. Menumbuhkan keyakinan akan pertolongan Allah SWT
c. Mengkaitkan setiap yang dijumpainya dalam kehidupan dengan konsep aqidah Islam, tentang kekuasaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya dan kelemahan manusia.
2. Membangun keterikatan terhadap hukum syara’:
a. Mengenalkan sumber-sumber hukum syara’ dengan mendekatkan anak kepada al-Qur’an dan As Sunnah.
b. Mentarget anak untuk bisa membaca al Qur’an sebelum usia 10 tahun
c. Menghafal beberapa hadits sesderhana
d. Mengajarkan cara menulis al Qur’an.
e. Mengajari dan membiasakan beribadah secara benar; berwudlu, sholat dan doa-doa harian, dan berpuasa.
Rasulullah Saw. bersabda : “Suruhlah nak-anakmu mengerjakan sholat pada usia 7 tahun dan pukullah mereka pada usia 10 tahun bila mereka tidak sholat, dan pisahkan mereka dari tempat tidurnya (laki-laki dan perempuan).” [HR. al-Hakim dan Abu Dawud].
f. Melarang akhlak tercela seperti menggunjing, berdusta, mencela, menipu mencuri (QS Al Mumtahanah [60]:12), mengambil hak orang lain, suka pamer, sombong, dsb.
Sebaliknya dibiasakan melakukan akhlak baik dengan bersikap jujur, sabar, meminta maaf dan gemar memaafkan, menghormati orang tua (QS Luqman [31]:14), qonaah, gemar bersyukur, bersikap sopan santun dalam berbicara dan bertingkah laku, dll.
Rasulullah Saw bersabda:
“Apabila anak telah mencapai usia 6 tahun, maka hendaklah ia diajarkan adab dan sopan santun.” [HR. Ibnu Hibban].
g. Membiasakan melafadzkan kalimah thayyibah; alhamdulillah, subhanallah, inna lillahi wa inna ilayhi raji’uun, Allahu akbar, la ilaah illallaah, insyaAllah, masyaAllah.
h. Mengajarkan halal dan haram; dalam memilih makanan dan minuman, menggunakan benda apapun, dll
i. Mengajarkan berthaharoh secara benar; mengetahui perkara najasah dan hadats kecil dan besar, membersihkan diri ketika buang air, adab di kamar kecil, membersihkan badan dan gigi secara baik.
j. Belajar memilih aktivitas yang baik; tidak menonton film yang tidak Islami, bermain yang manfaat, mengisi waktu luang dengan banyak membaca dan menulis.
k. Menanamkan persudaraan yang baik, kepada saudara kandung maupun teman-temannya; membiasakan salam, gemar berbagi (makanan), tidak menyakiti saudara dan teman.
3. Menanamkan jiwa perjuangan
a. Menceritakan kehidupan rasulullah Saw. dan para shahabat
b. Menceritakan berbagai konflik di wilayah dan solusinya menurut Islam
c. Menanamkan semangat membela dan memperjuangkan Islam
d. Menanamkan keinginan menjadi mujahid
e. Menanamkan semangat melawan kekufuran
Dengan kemampuan anak untuk mencerna suatu instruksi secara rasional, maka dianjurkan untuk menstimulasi nalar berfikirnya. Misalnya, mengajak berdiskusi tentang nilai benar dan salah, baik dan buruk. Juga perbedaan antara kebenaran menurut etika sosial dan secara agama.
Misalnya, nilai benar dan salah dalam etika sosial adalah berdasarkan kesepakatan manusia. Sedang nilai benar dan salah secara Islam adalah berdasar wahyu Al Quran dan Hadits Nabi (menurut Syara’).
Orang tua harus menjadi teman dan sahabat yang baik bagi anaknya karena mereka kini mulai memiliki banyak teman pada saat usia tujuh thaun ke atas. Jangan sampai kepercayaan pada orang tua luntur gara-gara anak lebih mempercayai temannya. Memperbanyak diskusi dan memberikan kasih sayang da perhatian lebih dapat mendekatkan hubungan anak dan orang tua. Jangan sering membentak dan bersikap kasar, karena dapat mempengaruhi psikologis anak sampai masa dewasanya kelak.
Untuk usia 10 tahun hingga baligh:
1. Penguatan aqidah : melanjutkan yang sudah diberikan pada periode sebelumnya ditambah dengan pendetilan dalil-dalil, baik aqliy maupun naqliy. Anak harus sudah mampu meyakinkan dirinya mengapa memilih Islam bukan aqidah atau agama yang lain.
2. Memahamkan tentang identitas dirinya.
a. Mengetahui visi dan misi hidupnya
b. Menumbuhkan kebanggaan sebagai muslim
c. Memahami harapan orang tua kepada anak
d. Memiliki cita-cita dan berupaya merealisasikannya
e. Terdorong menjadi manusia mulia sebagaimana generasi Islam terdahulu.
3. Memahamkan konsep baligh.
4. Memberikan pemahaman dan pelaksanaan beberapa hukum syara’ seperti kewajiban menutup aurat dan berpakaian menurut syara’, meminta ijin memasuki rumah, menundukkan pandangan, tentang mahram, khalwat, ikhtilat, tabarruj dan etika berhias, rasa malu, dsb.
5. Menanamkan jiwa maskulinitas kepada anak laki-laki dan femininitas kepada anak perempuan.
a. Tidak berpakaian menyerupai pakaian jenis kelamin yang lain.
b. Memisahkan diri dari kelompok jenis kelamin yang berbeda
c. Lebih menyukai aktivitas sesuai tabiat jenis kelaminnya.
6. Lebih mendisiplinkan pelaksanaan ibadah khususnya yang wajib, bukan sekedar kebiasaan namun sudah disertai dengan kesadaran atas wajibnya aktivitas tersebut.
7. Memahamkan tanggung jawab
a. Jelaskan konsekuensi semua perbuatan manusia baik secara syara maupun secara langsung bagi dirinya.
b. Melatih tanggung jawabnya, misal dengan beberapa tugas baik dalam rumah tangga maupun bersama lingkungannya
c. Menanamkan rasa senang bertanggung jawab dan tidak merasa terbebani.
d. Memahamkan kepada siapa seharusnya anak-anak berkomunikasi dalam menyelesaikan persoalannya.
8. Mengarahkan pertimbangan dalam memilih sebuah urusan/sesuatu
a. Tanamkan konsep halal dan haram dalam pertimbangan memilih sesuatu
b. Jelaskan kedudukan maslahat dalam Islam
c. Mendudukkan rasa suka dan tidak suka di hadapan perkara baik dan buruk
d. Mengetahui konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.
Penutup
Demikian beberapa panduan teknis pendidikan dan pembinaan anak sejak anak tamyiz hingga menjelang usia baligh sehingga mereka siap memasuki usia baligh dalam keadaan terikat hukum syariat dan siap menjadi pembela Islam.
Wallahu ’alam bishawab


kredit :
https://iwaza.wordpress.com/2015/01/04/mengapa-fase-pendisiplinan-anak-dimulai-pada-usia-7-tahun/

Kamis, 20 September 2018

Teh Tubruk

teh tubruk
sebuah cerita pendek dari saya tentang teh, pada umumnya teh diminum jaman now memakai teh celup rumahan, tetapi buat saya kurang mantap rasa sepetnya, seperti kebanyakan warung makan, teh mengunakan teh daun,

setiap menjelang malam biasanya untuk mengisi waktu santai setelah siang bekerja , saya mengisi malam dengan menonton youtobe, tentu mengharuskan saya memakai quota peket unlimited tentunya tidak murah.

kembali lagi ke teh tubruk, sebelum memulai menonton youtobe terlebih dahulu saya menyiapkan minuman kesukaan saya teh tubruk , dengan cara memasak air hingga mendidih banget , terus menyiapkan gelas ukuran besar, tidak lupa teh daun 1 kotak ukuran pak, dan di campur 3 sendok gula pasir , lebih yahud gula batu, cur hati hati air mendidih

manfaat teh tubruk membuat badan enteng, memunculkan mood santai, di siabg hari kerja gak loyo, dan tidak kalah penting adalah burung kita lebih keras dan mantap, terlihat kulitnya mengkilap...wkwkwkwk 

selamat mencoba

Kamis, 31 Mei 2018

Daun Bidara Yang Termaktub Dalam Al-Qur'an


Daun Bidara Yang Termaktub Dalam Al-Qur'an

Daun Bidara adalah salah satu tanaman yang disebut dalam al-Qur’an. Menurut yang diceritakan al-Qur’an dan Hadits daun Bidara memiliki banyak manfaat. 

Nama-nama lain dari daun Bidara:
- Daun Seureuh‎
- Daun Cedar
- Daun Arabian Jujube
- Zizyphus Spina-Christi

Tumbuhan semak, tinggi lebih kurang 2 meter. Berbatang kecil, berkayu keras, dan kuat. Bagian yang Digunakan Kayu dan biji.
Nama Lokal :‎

NAMA DAERAH: Bidara laut, Bidara pait, Bidara putih, Kayu ular. Dara laut, Dara putih (Jawa); Bidara gunong (Madura); Aju mapa, Bidara mapai (Bugis); Ai betek, Ai hedu, Hau feta (Roti); Maba putih, Elu, Ai baku moruk (Timor). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Ligustrinae Lignum; Kayu Bidara Laut. Ligustrinae Semen; Biji Bidara Laut.‎‎

Pohon bidara disebut dalam Al-Qur’an

Dalam Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.

Allah SWT berfirman:

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ * فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ * وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ * وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ * وَمَاء مَّسْكُوبٍ * وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”QS. al-Waqi’ah (56) : 27-32


Dalam Surat Saba ketika mengabarkan tentang kisah Negeri Saba, Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُم بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَى أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِّن سِدْرٍ قَلِيلٍ

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara (QS. Saba :16)

Ketika orang kafir masuk Islam.
Mengenai wajibnya hal ini terdapat dalam hadits dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu,

أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Memandikan si mayit 
Di antaranya adalah perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya,

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).

Mandi Wanita Haidh
“Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwa “Asma' bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka beliau bersabda, "Salah seorang dari kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya...."(HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)

^Ibnu Katsir saat menafsirkan surah al-Baqarah, ayat 102 yang bercerita mengenai fitnah syetan kepada nabi Sulaiman menyebutkan bahwa untuk mengobati sihir, Insya Allah sebaiknya kita mengambil 7 helai daun bidara, kemudian ditumbuk halus, lalu dicampurkan tumbukan daun tersebut dengan air, dan dibacakan ayat kursi,
surat al-Falaq dan ayat-ayat lain yang bisa mengusir syetan.

Beberapa penelitian, Insya Allah daun ini juga bermanfaat sebagai obat sakit perut, diabetes, dll

Konon  bangsa Phinisi menggunakan kayu pohon cedar untuk membuat kapal-kapal dagang dan militer serta rumah dan kuil. 

Wallahu ta'ala a'lam bish shawab‎

Dalil hadits daun bidara dan pohon bidara terdapat di banyak hadist dan Alquran.‎
Ada beberapa Sunah didalam hadits yang menganjurkan kita untuk menggunakan Daun Bidara, diantaranya untuk mandi wajib, mandi haid, mandi ketika kita baru masuk agama Islam, bahkan untuk memandikan jenazah.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai pemeluk agama Islam masih banyak yang belum tahu tentang pohon yang satu ini, karena di Indonesia memang masih sangat jarang, kalaupun ada biasanya pohon bidara dari jenis yang berbeda, yaitu bidara laut, bidara gunung, bidara cina, dan bidara upas.‎

Sebagai Umat Islam yang beriman, tentunya kita meyakini bahwa apa yang disunahkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, pasti banyak mengandung kebaikan, baik yang sudah dibuktikan secara ilmiah maupun yang belum terbukti.‎
Mungkin diantara sobat pernah mendengar atau mungkin pernah menggunakan yang namanya Daun Bidara. ‎Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Tanaman ini dikenal pula dengan pelbagai nama daerah seperti widara untuk daerah Sunda Atau Jawa,atau dipendekkan menjadi dara (Jawa). Dalam bahasa arab sendiri Bidara berasal dari kata Sidroh artinya pohon bidara.Dalam hal ini sidroh atau Bidara ada sejarah tersendiri dengan kaitannya perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam isra' mi'raj. Pohon bidara sangatlah banyak manfaatnya. Daun bidara banyak manfaatnya. Buah bidara banyak manfaatnya.Namun dalam artikel ini saya hanya akan berbagi info mengenai Misteri dan khasiat daun bidara.‎

Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam juga bersabda,

“Kami pernah keluar bersama Nabi shallallahu ‘ alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam ke Hunain dan ketika itu, kami baru saja meninggalkan kekafiran, dan orang-orang musyrikin memiliki pohon bidara yang mereka i’tikaf di sekitar pohon itu dan menggantungkan senjata-senjata mereka, yang pohon tersebut disebut (dinamakan) Dzatu Anwath. Kami melewati pohon tersebut kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzata Anwath sebagaimana mereka mempunyai Dzatu Anwath.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ ala alihi wa sallam bertakbir -dalam riwayat yang lain bertasbih-, ‘Sungguh benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum kalian sebagaimana permintaan Bani Israil kepada Musa, Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata:(?) ‘Buatlah untuk kami sebuah sesembahan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa sesembahan (berhala).’ Musa menjawab, ‘Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang jahil.’.’.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzy. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Zhilalul Jannah no. 76)‎

Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang orang yang jatuh dari ontanya dan meninggal, Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda :

اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِي ثَوْبَيْنِ.

“Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara dan kafanilah dengan dua baju”. (HR. Bukhary-Muslim).

Hadits Ummu ‘Athiyah tatkala anak Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam meninggal, beliau bersabda :

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ أَكْثَرَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Mandikanlah dia tiga kali atau lima atau tujuh atau lebih jika kalian melihatnya dengan air dan daun bidara”. (HR. Bukhary-Muslim).

hadits ‘Aisyah bahwasanya Asma` bintu Syakal bertanya kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tentang mandi Haid, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menjawab :

تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُوْرَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتُدْلِكُهُ دَلْكًا شَدِيْدًا حَتَى يَبْلُغَ شُؤُوْنَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا. فَقَالَتْ أَسْمَاءُ : وَكَيْفَ
أَتَطَهَّرُ بِهَا ؟ فَقَالَ : سُبْحَانَ الله تَطَهَّرِيْنَ بِهَا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ : كَأَنَّهَا تَخْفَى ذَلِكَ تَتَبَّعِيْنَ أَثَرَ الدَّمِ.

“Hendaklah salah seorang di antara kalian mengambil air dan daun bidara kemudian bersuci dengan sempurna kemudian menyiram kepalanya dan menyela-nyelanya dengan keras sampai ke dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan air. Kemudian mengambil sepotong kain (atau yang semisalnya-pent.) yang telah diberi wangi-wangian kemudian dia bersuci dengannya. Kemudian Asma` bertanya lagi : “Bagaimana saya bersuci dengannya?”. Nabi menjawab : “Subhanallah, bersuci dengannya”. Kata ‘Aisyah : “Seakan-akan Asma` tidak paham dengan yang demikian, maka ikutilah (cucilah) bekas-bekas darah (kemaluan)”. (HSR. Muslim)

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim tentang kisah Tsumamah bin Utsal radhiyallahu ‘anhu yang sengaja mandi kemudian menghadap kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam.  Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).emudian menghadap kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam. . Hadits Qois bin A’shim radhiyallahu ‘anhu :

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ أُرِيْدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air dan daun bidara”. (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605 dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih At-Tirmidzy 1/187).

Manfaat dan Khasiat Bidara

Bila kita menyimak apa yang terdapat di dalam Al-Quran Surat Al-waqi’ah ayat 28 yang berbunyi “Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,”, seakan – akan ayat tersebut ingin menunjukan bahwa pohon bidara yang ada di bumi kita ini semua berduri.

Hal ini dapat kita lihat pada gambar bibit pohon bidara yang masih kecilpun sudah menumbuhkan durinya, seakan – akan ingin menunjukan jati dirinya sebagai pohon yang telah disebutkan dalam ayat tersebut. silahkan perhatikan duri yang sudah tumbuh pada bibit pohon bidara yang masih berumur tiga minggu.

Manfaat Daun Bidara Untuk Mengobati Jerawat

Semua orang tahu bahwa banyak manfaat daun bidara termasuk manfaat untuk membersihkan kulit dari kotoran dan menjaga kulit dari kerusakan.

Terutama bagi remaja yang sering mengeluhkan banyaknya jerawat di wajah mereka, selain itu daun bidara ini dapat mengurangi minyak dari kulit wajah bagi yang wajahnya selalu berminyak.

Cara pemakaian:

Ambil beberapa biji daun bidara kemudian ditumbuk halus lalu masukkan kedalam cangkir atau mangkok, Tambahkan sedikit air sehingga campuran agak sedikit kental dan kemudian langsung oleskan pada kulit wajah sebagai masker, dan biarkan beberapa saat hingga mengering seluruhnya.

Sekitar 20 menit kemudian cucilah wajah anda dengan air bersih, tanpa perlu memakai sabun, dalam beberapa jam anda akan langsung melihat perbedaan yang signifikan.

Untuk memberikan hasil yang lebih mantab, silahkan coba terapi diatas selama 2 bulan penuh, dalam seminggu oleskan antara 3 - 4 kali.

Manfaat Daun Bidara Untuk Memandikan Jenazah

Ummu ‘Athiyyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.” (HR. Muslim)

Khasiat Daun Bidara Untuk Kekuatan Rambut

Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (HR. Muslim)‎

Penyakit Medis Yang Dapat Diobati :

Sifat Khas Pahit, mendinginkan, melancarkan peredaran darah, rnembersihkan darah, dan beracun. Khasiat Anti inflamasi, analgesik, dan diaforetik. PENELITIAN Supriadi, 1986. Jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh hipoglikemik rebusan kayu Bidara Laut terhadap kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata bahwa pemberian rebusan 5, 10, 15, dan 25% dengan takaran 5 ml/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah masing-masing 16,49%; 20,23%; 36,04%; dan 43,96%. Pada pemberian tobultamid dengan takaran 250 mg/kg bb, menunjukkan penurunan kadar gula darah sebesar 44,72%. E.Y. Sukandar, Ny. N.C. Soegiarso, dan I. Payayuani. Farmakologi, Departernen Farmasi, ITB. Telah melakukan penelitian pengaruh infus Bidara Laut terhadap efek antiradang pada tikus putih Wistar. Untuk meradangkan tikus digunakan karagen. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus Bidara Laut pada takaran tertentu mempunyai efek antiradang yang bermakna. Peringatan Simplisia mengandung striknina dan brusina. Takaran berlebih dapat menyebabkan kaku pada leher dan muka, napas pendek, dilatasi pupil mata, dan kejang. Tidak boleh digunakan untuk waktu lama.

Khasiat Daun Bidara Untuk Mengobati Gangguan Jin Dan Sihir

Wahb bin Munabih, salah seorang pemuka tabi'in yang ahli dalam sejarah dan ilmu kedokteran menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar daun bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).

Caranya, tumbuklah tujuh helai daun bidara yang masih hijau di antara dua batu, cobek atau sejenisnya, lalu siramkan air diatasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan bacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.

Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya Allah penyakit (sihir) akan hilang.

Jika orang yang terkena gangguan jin atau sihir meraung-raung kesakitan, jangan terperdaya, tetap lanjutkan menyiramnya dengan air campuran daun bidara karena itu adalah raungan dari setan dan jin kafir yang kesakitan akibat kepanasan.

Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izinNya, Allah memberikan manfaat padanya. Pengobatan tersebut juga sangat baik bagi suami yang tidak bisa berhubungan badan karena terkena sihir.‎

Penulis sendiri telah membuktikan, walaupun tidak dipakai mandi, jika daun bidara ini ditempelkan atau disabetkan pada orang yang sedang terkena gangguan jin dan sihir, maka jin kafir yang ada dalam tubuh seseorang akan menjerit kesakitan. apalagi jika kita bakar tubuhnya dengan membacakan ayat-ayat alqur'an sambil disabet memakai daun bidara yang masih menempel pada rantingnya, pasti jin jin yang mengganggu tersebut akan mengaku siapa yang telah mengirimnya dan akhirnya lari terbirit birit. 

Apabila Terkena Sihir Yang Sudah Akut

Jika ada orang yang mengalami ujian dengan terkena sihir yang susah dihilangkan, hendaknya dia mengharap pahala kepada Allah atas musibah ini, dan berikhtiar untuk mengobatinya. Pengobatan sihir yang sudah akut ini bisa dilakukan dengan memakai daun bidara:

Di antara metode yang pernah dipraktekkan dan terbukti mujarab adalah,

1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara

Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi.

Caranya:

a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.

b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):

1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim‎
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)‎
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122‎
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82‎
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70‎
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas‎
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)‎
8) Gunakan sisanya untuk mandi.‎
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang.
Wallohu A'lam

‎http://wiyonggoputih.blogspot.com/2015/11/misteri-daun-bidara-yang-termaktub.html

Rabu, 18 Oktober 2017

Simply Amazing Mosques 10

“10 Simply Amazing Mosques” di dunia.
         1. Masjid Agung Djenné,
Afrika Barat .Masjid Agung Djenne, pada mulanya masjid ini dibangun sepenuhnya dengan bahan “ferey” atau bata dari bahan tanah yang dikeringkan dengan matahari dan diplaster dengan tanah lumpur, dengan ketebalan dinding antara 41 cm dan 61 cm. Masjid ini dibangun pada abad ke-13 dan direnovasi pada tahun 1834. Masjid yang terlihat pada gambar ini dibangun ulang kembali pada awal abad ke-20 dan selesai sekitar 1909. dengan bantuan dan dukungan Pemerintah Perancis dimana pada pada saat itu Djenné adalah negeri jajahan Perancis di Afrika Barat. Pemerintah Prancis telah memberi bantuan dan dukungan politik serta dana untuk pembangunan kembali Masjid Agung Djenné ini. Satu-satunya bagian asli bangunan yang masih dipertahankan dari masjid ini adalah ruang dasar (kandang) yaitu tempat kuburan atau makam pemimpin-pemimpin lokal bangsa Djenné. Masjid Agung ini berlokasi di tepi Sungai Bani Kumba, pada platform atau site yang telah ditinggikan dengan luas permukaan bidang 5625 m², sehingga terlindung dari banjir. Setiap tahun, masjid Djenné mendapat perawatan atau perbaikan dalam rangka menyambut berbagai perayaan festival rakyat sebagai hiburan yang luarbiasa, serta menyenangkan bagi masyarakat Djenné. Masjid Agung Djenné adalah salah satu “Situs Warisan Dunia” yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1988″, yang dapat dikunjungi setiap saat, tetapi tidak dibolehkan memasuki bangunan, kecuali anda Muslim. Masjid Agung ini telah ditutup untuk non-Muslim pada tahun 1996, akibat dari kerusuhan dan penembakkan salah seorang official fotografi majalah Vogue Prancis di dalam masjid.
Hasil gambar untuk Masjid Agung Djenné
2. Masjid Agung dari Xi’an, 
Cina .Masjid Agung Xi’an ini adalah masjid pertama di Cina pada masa dinasti Tang, disain masjid dipengaruhi oleh arsitektur bangunan dan rumah ibadah yang lazim pada masa itu, masjid ini dibangun selama 742CE (kekuasaan Kaisar Xuanzong, 685-762). Kemudian Kaisar Hongwu dari Dinasti Ming merenovasi kembali masjid, yang samasekali tidak pernah menambahkan kubah atau dome dan menara, atau sama sekali tidak merobah arsitektur asli masjid. Fitur yang penting dalam arsitektur ini adalah penekanan pada “simetris yang kontras” dengan taman di sekitar bangunan Masjid ini merupakan salah satu contoh dari Sino-arsitektur Islam. di Cina, khususnya masjid yang berada di dekat Drum Tower (Gu Lou) di Huajue Lane dari Xi’an (Sian), provinsi Shaanxi, Cina, dan merupakan salah satu masjid yang paling tua dan paling terkenal di negeri ini. Masjid ini awalnya merupakan pusat keagamaan (Islam) bagi pedagang Arab dan Persia yang beroperasi di Cina.serta pusat kegiatan hubungan dagang dengan pemerintahan dinasti Tang, Disinilah rute perdagangan Xi’an terhubung ke Timur Tengah dan Eropa, dan China untuk membuka diri dengan dunia Barat. Pada 754 AD hasil sensus menunjukkan bahwa ada lima ribu orang asing yang tinggal di kota ini yang terdiri dari bangsa Turki, Iran, India, serta bangsa Jepang, Korea dan bangsa berbudaya Melayu dari timur. Untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut arsitektur masjid ini, silahkan kunjungi website (atau klik disini).Website ini berisi banyak gambar dan penjelasan rinci dari Masjid Agung Xi’an, serta beberapa sejarah tentang daerah tersebut.
Hasil gambar untuk Masjid Agung dari Xi’an
3. Mesjid Agung Samarra,
Irak .Masjid Agung di Samarra, Irak ini dibangun pada abad 9, yaitu 848CE, selesai dalam 52 tahun pada masa pemerintahan khalifah Abbasid Al-Mutawakkil (di Samarra) dari 847 sampai 861. Pada zamannya, masjid ini adalah masjid terbesar di dunia, tinggi menara, yaitu menara yang terkenal disebut menara al-Malwiya adalah 52 meter dengan lebar dasar spiral menara 33 meter, dan dapat menampung delapan puluh ribu orang jemaah. Masjid didinding atau dibatasi dengan dinding batu bata yang mengelilingi sebuah kawasan yang berukuran panjang 240 meter, lebar 158 meter, dan tinggi 10 meter. Dinding ditutupi dengan panel berwarna biru gelap dengan kaca mosaic. Menara masjid yang berbentuk spiral. Spiral menara masjid ini ini sangat terkenal, dan merupakan fitur-fitur pertama kali yang didaftarkan pada bangunan-bangunan bersejarah “Congregational Mosque” Al-Mutawakkil di Irak, kemudian diikuti oleh 20 bangunan istana lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pemimpin atau khalifah di Irak pada masa itu sangat menghargai perkembangan dan kemajuan karya seni arsitektur. Sayangnya, pada 1 April 2005, bagian atas Malwiya mesjid rusak oleh sebuah bom. dalam peperangan infasi AS ke negara Irak.(seperti gambar puing masjid, disamping) Para pejabat Irak telah menyatakan klaim bahwa tentara AS telah menyebabkan kerusakan yang signifikan pada situs-situs bersejarah di Samarra, termasuk dinding sebuah istana kuno di Irak.
Hasil gambar untuk masjid agung samarra
4. Masjid Jami-Ul-Alfar, 
Kolombo, Sri Lanka .Masjid Jami-Ul-Alfar, adalah salah satu masjid tertua di kota Kolombo dan merupakan ikon pariwisata di ibu kota Srilangka Ciri khas disain arsitektur Masjid ini adalah ornamen atau dekoratif dinding belang merah dan putih. Masjid ini berlokasi di perempatan jalan di daerah Pettah Bazaar, dibangun tahun 1909 dengan arsiteknya bernama Saibo Lebbe yang merancang bangunan ini selama satu tahun pada tahun 1908. Beberapa orang telah mengakui bahwa masjid Jami Ul Alfar adalah salah satu “land mark” atau ikon pawisata kota Kolombo Selain di kota Kolombo Sri Lanka, arsitektur masjid semacam ini juga terdapat di kota Kualalumpur Malaysia yang bernama Masjid Jamek.
Hasil gambar untuk Masjid Jami-Ul-Alfar,
5. Masjid Dublin, Irlandia . 
Masjid Dublin Irlandia ini, merupakan salah satu masjid yang mencerminkan budaya daerah, karena pada semulanya tidak dirancang untuk bangunan masjid. Tetepi dirancang dan dibangun untuk rumah tempat tinggal, kemudian beralih fungsi menjadi masjid sebagai tempat ibadah. Masjid ini, dibuka pada tahun 1983, oleh sekelompok mahasiswa Islam yang tiba di Dublin pada awal tahun 1950-an dalam rangka belajar di daerah ini. Mereka merupakan Perkumpulan Masyarakat Islam yang pertama pada tahun 1959 di Dublin, dan satu dekade kemudian masyarakat ini mulai menggalang dana untuk membeli sebuah bangunan yang akan dijadikan masjid. Mereka pertama kali membeli sebuah rumah di Harrington Street, dan kemudian jumlah pendatang Islam bertambah juga maka mereka terpaksa mencari bangunan baru. Pada tahun 1983 mereka membeli sebuah bangunan, bangunan yang sekarang ini dulunya adalah sebuah rumah di South Circular Road, Dublin 8, yang kemudian difungsikan menjadi masjid serta sebagai pusat “The Islam Foundation” di Irlandia. Saat ini jumlah umat Islam di Irlandia berjumlah lebih kurang 1300 orang.
Hasil gambar untuk Masjid Dublin, Irlandia
6. Masjid assyafaah singapore . 
masjid assyafaah, singapura adalah masjid yang dibangun dengan disain arsitektur moderen (the modern masjid), masjid ini sekaligus merupakan basis atau kantor dewan agama islam singapura yaitu majlis ulama islam singapura (muis) yang didisain oleh “forum architects singapura”, sama sekali masjid ini tanpa kubah atau dome. Masjid ini terletak di sebelah utara pulau singapura di lingkungan yang penuh dengan bangunan tinggi, arsitek tan kok hiang dengan konsern mendisain masjid ini dengan konsep “keharmonisan dan toleransi” dalam keberagaman kehidupan sosial berbagai suku bangsa, sehingga diaktualisasikanlah fisik bangunan masjid tanpa memihak kepada arsitektur peradaban salah satu suku bangsa atau etnis manapun.dan bahkan juga pada paradaban agama manapun. Tapi sudahbarang tentu bangunan ini harus mempunyai ciri atau tanda bahwa bangunan tersebut sesungguhnya adalah masjid. Masjid assyafaah dibuka pada tahun 2004 dan ini masjid ke lima dibangun pada fase iii, program “the mosque building fund” masyarakat muslim singapura utara. Masjid dibangun dengan memakai konstruksi kerangka baja dilapisi anti karat serta penutup “colorless polyurethane”. Masjid ini juga sebagai pengganti dua buah masjid tua yang ditutup di daerah sembawang yang dapat menampung jemaah sebanyak 4000 orang.
Hasil gambar untuk Masjid assyafaah singapore
7. masjid mahligai minang” 
masjid raya minangkabau .pemerintah propinsi sumatera barat ingin mewujudkan land mark selain yang ada di sumbar yaitu jam gadang di kota bukittinggi, maka dalam satu-dua tahun ke depan akan ada land mark baru bernama “mahligai minang”. Ini adalah hasil karya arsitektur pemenang sayembara yang diikuti 323 arsitek dari sejumlah negara. Mahligai minang tidak semata-mata sebuah masjid, tetapi sebuah identitas yang akan menjadi pusat peradaban, di mana salah satu bangunan utamanya adalah bangunan masjid. Di situlah perpaduan antara islam dan minangkabau, dengan melengkapi bangunan atau ruangan antara lain; ruangan atau bangungunan lembaga pendidikan seperti perpustakaan, tempat rekreasi keluarga sakinah, ruang serba guna yang menampung 3.000 orang yang bisa digunakan untuk seminar, pertunjukan kesenian, dan sebagainya. Masyarakat minangkabau yang sebagian besar adalah penduduk wilayah propinsi sumatera barat dalam menjalankan kehidupan sosial budayanya tetap berpegang teguh pada adagium adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah (abs-sbk). Oleh karena itu sejak dulu sampai sekarang, masjid sebagai representasi kehidupan merupakan salah satu ikon budaya yang penting. Masjid tidak saja dapat dijadikan ukuran dari keberhasilan masyarakat suatu wilayah/nagari, tetapi sekali gus menjadi sebuah kebanggaan masyarakat di nagari tersebut. Itulah sebabnya sampai sekarang, setiap orang minangkabau baik yang di kampung maupun yang di rantau selalu bergairah dan berlomba-lomba membangun dan memakmurkan masjid. Dengan demikian, masjid menjadi sentra kegiatan sosial kemasyarakatan. Di dalam adatnya disebutkan, sebagai salah satu syarat bagi sebuah nagari antara lain adalah babalai bamusajik. Adanya balai tempat bermusyawarah ninik mamak dan adanya masjid untuk aktivitas keagamaan dan ilmu pengetahuan. Masjid merupakan bangunan utama mahligai minang mengambil dan mengaktulisasikan kembali seni dan arsitektur bangunan “minangkabau pada masa peradaban kebudayaan awal”. Seperti diketahui dalam sejarah kerajaan pagaruyung bahwa ada tiga fase atau gelombang peradaban kebudyaan yaitu : 1). Fase atau gelombang peradaban kebudayaan pagaruyung yang menganut agama hindu budha. 2) fase atau gelombang peradaban kebudayaan pagaruyung yang menganut agama islam. Dan 3) fase atau gelombang peradaban kebudayaan pagaruyung atau minangkabau saat ini
Hasil gambar untuk mahligai minang8. Masjid larabanga 
masjid larabanga merupakan masjid yang berada di larabanga, ghana dan juga termasuk masjid tertua di negara itu. Masjid larabanga diperkirakan dibangun pada tahun 1421.
Hasil gambar untuk Masjid larabanga
9. Masjid Tooba . 
Masjid Tooba merupakan masjid yang berada di Karachi, Sindh, Pakistan. Masjid Tooba dibangun pada tahun 1969 dan mampu menampung sekitar 5 ribu jamaah. Masjid Tooba diklaim juga merupakan masjid terluas yang berbentuk single dome.

10. Masjid shah-faisal . 
masjid shah-faisal adalah masjid nasional di islamabad, pakistan dan merupakan salah satu masjid terbesar di duni yang mampu menampung jamaah sebanyak 300.000 orang. Masjid shah-faisal dibangun pada tahun 1975 oleh donator dari pemerintahan arab saudi, king faisal bin abdul aziz. Sumber : Kaskus

Burung gereja Bau

 burung gereja bau burung gereja sebenarnya sangat bau, terbukti saya menjebak banyak burung gereja, saya tangkar lama lama, bau bulu buluny...